MENGATASI HONDA SUPRA X 125 TIDAK KUAT MENANJAK

Berawal dari mobolitas kerja yang agak susah akibat jalan di Jogja yang semakin macet dan semrawut, sepeda  motor menjadi andalan. Mengingat sepeda motor yang biasa saya pakai sudah lumayan tua maka tahun 2009 saya membeli motor baru. Honda menjadi merek andalan saya sejak tahun 1994, kalo dihitung sejak itu sampai 2009 telah 7 kali kami serumah membeli motor baru dan semuanya Honda, kini 3 motor masih mendukung mobilitas kami dan masih Honda menjadi andalan.

Pilihan saya jatuh pada Honda Supra X 125 R (HSX), warna hitam strip merah, peleg racing. Hari pertama mengendarai sepulang dari dealer Honda Supra X 125 memang mantap, tarikan enteng, akselerasi lumayan dan stabil, khas Honda. Namun saya menjadi bertanya2 ketika Honda Supra X 125 ini saya pake untuk lewat jembatan layang di Jogja. Di jogja ada 2 jembatan layang, Janti dan Lempuyangan. Berat dan tenaga seakan habis di tengan tanjakan. Servis 500 KM pertama pun kami lalui dan keluhan disampaikan ke bengkel resmi, jawabnya biasa motor baru belum stabil dan ditambah katanya ban depan kurang angin. Kurang angin alias gembos itu jawaban yang sampai sekarang bikin saya dongkol. 20 th mengendarai sepeda motor dianggap saya tidak bisa membedakan tarikan berat karena mesin atau karena gembos, sialan tuh mekanik.

Setelah KM melewati 1500 KM, Kawasan pegunungan Merapi di Kaliurang menjadi percobaan kekuatan motor. Ternyata saya kecele alias kecewa, saya pikir ini motor tangguh ternyata memble, masuk kawasan pakem Honda Grand maupun Supra lama masuk Gigi 4 dan dengan kecepatan 80 KM/jam masih ok, nah ini motor baru cuma bisa masuk Gigi 3 dan kecepatan mak 6o KM/jam, makin ke utara makin kasihan nih Honda Supra X 125 cuma bisa di gigi 2 dan kecepatan 30 KM/jam, makin parah 1 km menjelang TPR Kaliurang hanya mampu masuk gigi 1. Saya masih berpikir karena ini motor baru jadi belum pas mesinnya.

Sampai di kawasan Kaliurang untuk putar2 kawasan itu hanya mampu maksimal gigi 2 untuk jalan menikmati pemandangan.

Setelah KM 2000 masuk ke bengkel resmi lagi dan disampaikan lagi keluhanya dan jawabnya untuk Honda Supra X 125 akan stabil di KM 3000 km, hahahahaha memang demikian ya motor produksi baru.

Setelah 3000 km kawasan hutan Mangunan di Imogiri Bantul menjadi lajang ujicoba, mau tahu hasilnya saudara-saudara….. istri saya terpaksa saya minta turun karena motor masuk gigi 1 dan suaranya mengerikan dan benar-benar tidak bisa diajak kompromi, dan ironisnya di lokasi tersebut saya di salip oleh motor Honda yang sudah tua dan lebih ironis lagi didahului oleh motor merk lain produksi lama. Saya masih berpikir mesin motor saya belum stabil dan ini kelainan saja.

Cerita-cerita dengan temen sekantor ternyata ada yang mengalami hal sama bahkan sampai mogok dan setelah dingin mesin baru bisa nyala lagi.  Akhirnya KM mencapai 4000 dan masuk ke bengkel resmi lagi dan saat itu saya sampaikan betul keluhan tidak kuat nanjak pada Honda Supra X 125 ini, dari mekanik yang menerima dengan ramah keluhan saya, dia menyampaikan dengan tertawa bahwa banyak sekali keluhan pada Honda Supra x 125 ini dan keluhannya sama tidak kuat nanjak. Dia menerangkan ini akibat dari persaingan motor cepat lain merk yang memang lagi booming dengan iklannya yang gencar di TV.  Sang mekanik menerangkan kalau kecepatan dan akselerasi di jalan datar diutamakan maka Roda Gigi belakang akan dikecilkan maka akselerasi akan mampu bersaing dengan motor merk lain tetapi akibatnya kalo untuk menanjak akan kewalahan, dan ini memang terbukti pada Honda Supra X 125  ini.

Kemudian saya tanya bagaimana mengatasinya agar kuat menanjak, dia menyampaikan roda gigi belakang sebaiknya diganti yang lebih besar standar Honda GL. Saat itu juga Honda Supra X 125 saya minta diganti seperti saran dia, tetapi ternyata suku cadangnya habis karena telah banyak Honda Supra X 125 yang minta diganti roda gigi belakangnya.

Hanya karena persaingan akselerasi akhirnya moto Honda yang raja tanjakan menjadi berubah, Semakin Pasrah.